Membangun Rumah Tanpa Kontraktor. Memiliki rumah dari jerih payah sendiri adalah impian hampir setiap orang. Tidak terkecuali Millenial dan Gen Z. Akan tetapi semakin lama harga rumah semakin tak terjangkau. Harga tanah yang meningkat, maupun naiknya biaya jasa pembangunan rumah oleh kontraktor adalah beberapa faktor penyebabnya.
Namun demikian keinginan untuk memiliki rumah impian tetap tinggi. Untuk menyiasati hal ini sahabat indomaterial.com bisa membangun rumah itu sendiri. Dengan sedikit ekstra berusaha sahabat bisa mewujudkannya.
Berikut adalah tips sekaligus tahapan yang sahabat indomaterial perlu lakukan sebelum memutuskan untuk membangun rumah sendiri:
1. Mengukur/Survei Lahan
Dengan asumsi lahan yang akan dibangun merupakan tanah yang sudah dimiliki sendiri, maka pada tahapan ini sahabat indomaterial.com perlu melakukan survei dan ukur dahulu. Yang perlu diukur adalah panjang & lebar lahan atau lebih spesifik adalah panjang sisi depan lahan yang menghadap ke jalan, panjang sisi samping dengan tetangga dan juga hal yang sama dilanjutkan di sisi belakang dan sisi samping satunya. Selain itu juga perlu mengamati kondisi tanah. Apakah tanah tersebut tanah yang siap bangun atau masih tanah bekas sawah, atau tanah tersebut berkontur miring, cekung dan sebagainya. Ukuran tanah atau dan kondisi lahan tentunya akan berpengaruh terhadap wujud desain dan besarnya biaya yang akan dikeluarkan dalam membangun rumah.
2. Menentukan Gambar Desain Rumah
Setelah survei lahan sahabat indomaterial akan mendapat gambaran situasi tanah yang akan dibangun. Kemudian langkah selanjutnya menentukan gambar desain. Dalam tahapan ini sahabat bisa mencari arsitek yang bekerja lepas (freelance) atau kantor Arsitek terdekat dengan peluang untuk bisa negosiasi biaya jasa gambarnya. Dengan memberikan data-data survei dan memberikan gambaran kondisi tanah calon lokasi bangunan. Akan tetapi bila sahabat indomaterial.com sedikit mau berusaha lebih, sahabat bisa mencari gambar desain dari internet atau mengumpulkan brosur-brosur yang dimiliki developer untuk dijadikan dasar desain atau bahkan ditiru persis. Sedikit tips: Carilah gambar atau brosur yang juga menampilkan denah bangunan. Karena akan lebih memudahkan dalam penyesuaian dengan luas lahan yang ada.
3. Menghitung Perkiraan Biaya Dasar Pembanguan.
Pada tahapan ini sahabat indomaterial.com kami ajak untuk melakukan estimasi awal secara umum dan sederhana dalam menentukan biaya yang sahabat butuhkan. Biaya yang bisa merupakan Biaya Ongkos Tukang saja atau Biaya Total Ongkos Tukang + Bahan Bangunan dalam Meter Persegi. Agar lebih jelas, pengertian biaya-biaya tadi adalah sebagai berikut:
Biaya Ongkos Tukang adalah biaya yang di keluarkan untuk membayar jasa Tukang/Aplikator/Mandor untuk membangun rumah kita. Jenis ongkos tukang bisa berupa ongkos per meter persegi borongan satu unit rumah utuh ataupun per item pekerjaan.
Dalam artikel kali ini admin membatasi pembahasan dalam lingkup jenis ongkos per meter persegi borongan untuk mempermudah perhitungan biaya dasar pembangunan.
Sedangkan biaya Ongkos Tukang + Bahan adalah biaya yang kita keluarkan dengan menjumlahkan biaya ongkos tukang dengan biaya pembelian bahan kemudian di urai dalam satuan biaya per meter persegi bangunan.
Informasi atau data biaya permeter bangunan ongkos + bahan bisa sahabat bisa mendapatkan dengan bertanya pada Tukang, Aplikator atau Mandor yang sudah sahabat kenal atau bisa bertanya ke kantor arsitek atau bahkan mencarinya di internet.
4. Memutuskan Pelaksanaan Pembangunan.
Setelah sahabat mendapatkan biaya ongkos + bahan per meter persegi bangunan, kemudian kalikan nominal biaya tersebut dengan luas bangunan sahabat, maka akan menghasilkan biaya perkiraan kasarnya. Contoh: Dari hasil menghitung luas bangunan yang tergambar di denah besaran luas adalah 45 m2 (meter persegi). Kemudian biaya ongkos + bahan, sahabat mendapatkan data biaya sebesar 4 juta rupiah per meter persegi. Maka untuk mendapatkan total biayanya adalah Luas x Biaya = 45 x 3.500.000,- = Rp157.500.000,-. Voila! Ketemu biaya totalnya.
Tentunya biaya ini tidak 100% akurat karena ini adalah perhitungan pendekatan. Tetapi biasanya Margin of Error-nya tak lebih dari 10%. Kemudian hal yang terpenting setelah mengetahui total biaya pembangunan tadi adalah sahabat bisa memutuskan apakah rumah akan jadi di bangun atau menunda dahulu untuk menunggu tabungan sahabat cukup. Bila setelah sahabat pertimbangkan dengan kemampuan keuangan, di putuskan untuk lanjut untuk membangun maka tahapan selanjutnya adalah menentukan waktu pelaksanaan pembangunan.
…bersambung minggu depan di artikel “Membangun Rumah Tanpa Kontraktor. Part #2”
Terkait:
Biaya bangun rumah dengan kontraktor, Butuh kontraktor Bangunan, Pembayaran termin pembangunan Rumah, Perbedaan kontraktor dan mandor.
Proyek bangunan rumah, Cara pembayaran renovasi rumah, Fee kontraktor berapa persen, Review kontraktor rumah,